

Apa Itu 6R?
Sampah yang menumpuk dapat menimbulkan bencana. Hal ini dapat dicegah dengan menerapkan 6R, yaitu reduce (mengurangi), reuse (memakai kembali), recycle (mendaur ulang), refuse (menolak), rethink (berpikir kembali), dan rot (menguraikan). 6R merupakan penyempurnaan dari gerakan 3R (reuse, reduce, dan recycle)
Sampah plastik semakin mendominasi bumi, serta mencemari daratan dan lautan. Namun gerakan 3R dinilai belum mampu menangani sampah plastik (CNN Indonesia, 2019). Oleh karena itu gerakan 3R disempurnakan dengan gerakan 6R yang terdiri dari :
1. Reduce (Mengurangi)
Mengurangi penggunaan plastik dan menggantinya dengan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan. Contohnya mengganti kantong plastik belanja dengan membawa tas belanja yang ramah lingkungan.
2. Reuse (Menggunakan kembali)
Menggunakan kembali barang-barang yang dapat dipakai berulang kali. Contohnya membawa botol minum pribadi daripada menggunakan gelas plastik sekali pakai.
3. Recycle (Mendaur ulang)
Mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang berguna. Contohnya membuat kerajinan tangan atau tas dari kemasan makanan.
4. Refuse (Menolak)
Menolak menggunakan plastik. Contohnya menolak menggunakan kantong plastik saat berbelanja di supermarket atau menolak menggunakan sedotan plastik.
5. Rethink (Berpikir kembali)
Sebelum membeli produk, sebaiknya pikirkan dengan matang apakah produk tersebut berguna dan benar-benar dibutuhkan atau tidak. Hal ini dikarenakan produk tersebut nantinya akan menjadi sampah yang mencemari lingkungan.
6. Rot (Menguraikan)
Rot merupakan tahap akhir dari gerakan 6R, yaitu menguraikan sampah makanan menjadi tanah kaya nutrisi yang dapat digunakan untuk berkebun. Hal ini dikarenakan sampah makanan dapat menghasilkan gas metana saat terurai.
Referensi :
CNN Indonesia (2019, 22 April). 6R Sampah Plastik untuk Bumi yang 'Awet Muda'. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190422110513-284-388406/6r-sampah-plastik-untuk-bumi-yang-awet-muda